Sebuah inovasi luar biasa yang mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) telah menjalani uji coba oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Alat canggih ini merupakan karya warga Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, dan telah menghasilkan dampak positif di Desa Kasilib, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, serta diterapkan di 48 desa di seluruh Indonesia.
Teknologi ini, dikenal sebagai Faspol 5.0, telah diberi nama Petasol dan bahkan telah merilis logo bersama BRIN. Namun, saat ini masih dalam proses mendapatkan regulasi dan izin untuk dapat dijual secara umum.
“Kami sedang berusaha untuk mendapatkan izin. Nanti akan ada izin edar dan langkah-langkah lainnya. Proses bersama BRIN telah mencapai tingkat nasional, dan kami berharap dalam waktu dekat akan ada informasi lebih lanjut tentang proses perizinan ini,” kata juru bicara proyek tersebut.
Menurut pernyataan resmi, teknologi ini telah dinominasikan dalam Innovative Government Award (IGA) 2023 oleh Kementerian Dalam Negeri.
“Teknologi Faspol 5.0 ini menjadi solusi konkret untuk menangani masalah sampah plastik secara menyeluruh. Inovasi ini mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar dengan menggunakan teknologi fast pyrolysis, dengan penambahan katalis dan teknologi plasma yang ramah lingkungan,” kata Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana.
Dia juga menjelaskan bahwa teknologi Faspol 5.0 merupakan hasil inovasi dari Bank Sampah Banjarnegara yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Inovasi ini muncul sebagai respons terhadap masalah serius sampah, terutama sampah plastik, di mana Indonesia menghasilkan sekitar 5,4 juta ton sampah plastik setiap tahun, dengan sekitar 20 persen dari sampah plastik tersebut mencemari laut.
Teknologi Faspol 5.0 mampu mengubah 50 kilogram sampah plastik menjadi BBM yang setara dengan 30 liter solar, 10 liter bensin, 5 liter minyak tanah, 2 liter air, dan 3 kilogram residu karbon aktif.